Selasa, 24 April 2012

Ceramah: Bersyukur

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Dewan guru yang saya hormati,
Serta teman-teman senasib seperjuangan yang saya banggakan.
Pertama-pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana pada hari ini Allah masih memberikan kita nimat kesehatan serta kesempatan hingga kita dapat hadir ke sekolah yang kita cintai ini untuk melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Tidak lupa sholawat serta salam selalu kita kirimkan ke baginda besar Nabi Muhammad SAW, yang mana dapat mengahantarkan kita dari jaman kejahilian hingga ke jaman yang terang benderang penuh dengan ilmu teknologi ini.
            Hadirin, ketika melihat kondisi bangsa Indonesia, sungguh sangat memperhatinkan. Musibah datang silih berganti, tsunami di Aceh bebarapa tahun yang lalu, kemudian lumpur lapindo yang terjadi di Jawa Timur, belum lagi kecelakaan pesawat dimana-mana, banjir badai dating silih berganti melanda Ibu Pertiwi yang kita cintai ini. Ada satu hal yang menjadi tanda Tanya besar, mengapa banyak musibah dating silih berganti melanda negeri yang kita cintai ini.
            Jawabannya adalah karena banyak rakyat kita tyang sudah tidak bersyukur, sebagaimana firman Allah SWT. Surah Ibrahim ayat 7 yang berbunyi:
                                             لَئِنشَكَرْتُمْلأَزِيدَنَّكُمْوَلَئِنكَفَرْتُمْإِنَّعَذَابِيلَشَدِيدٌ
Artinya: “jikalau kamu bersyukur atas nikmat ku, niscaya akan ku tambah nikmatku. Jikalau kamu kufur dengan nikmatku, sesungguh nya nikmatku amatlah sedih.”
            Hadirin, sekarang ini lebih banyak orang yang kufur dari pada yang besyukur, lebih banyak orang yang ngawur dari pada yang jujur. Selain tidak bersyukurnya bangsa ini kepada bangsa Indonesia, tidak jujur kepada Allah SWT, tidak jujur kepada sesame manusia, dan tidak jujur kepada diri sendiri. Bahkan sebaliknya orang sekaranng mangatakan “kalau jujur maka akan hancur”. Cari yang haram saja sudah susah, apalagi yang halal. Sehingga budaya korupsi merajalela, kalau dulu Negara kita adalah Indonesia Raya, sekarang menjadi Indonesia rayahan. Sebab kenapa?? Sebab sudah banyak yang bermental “wal wal keduwal gk perduli guling atau bantal, kodok atau kadal, sepatu atau sandal, haram atau halal kabeh semua di untal”
            Hadirin, inilah jawaban mengapa mengapa bangsa Indonesia sering dilanda musibah. Rakyat Indonesia sudah jauh dari norma agama, kemaksiatan merajalela, kemunkaran dimana-mana, maka pantaslah jika Allah timpakan berbagai musibah kepada kita.
            Maka negeri ini akan sentosa, bila di pegang oleh mereka generasi bangsa yang bertqwa, generasi-generasi penerus negeri ini, generasi yang taat pada agama, generasi yang perduli pada anak yatim, generasi yang selalu menegakkan keadilan, serta generasi yang selalu mensyukuri nikmat Tuhannya.
Kira itulah pidato yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kata yang kurang pantas, tutur kata yang kurang teratur, dan ucapan yang kurang berkenan.
Satu pesan dari saya: “dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi lebih indah, dengan agama hidup menjadi lebih terarah, dan dengan bersyukur hidup menjadi lebih makmur.”
Wabillahi taufik walhidayah,warido walinayah
Wassalamualaikum wr.wb


1 komentar: